Beranda

Tuesday 3 August 2021

 


A. Pengertian Pengukuran, Besaran dan Satuan


Pada pertemuan kali ini akan dibahas mengenai pengukuran, besaran dan satuan, mengenal beberapa alat ukur dan cara membaca hasil pengukuran.    
Siap ya?

Pada pertemuan yang lalu disebutkan bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan karena adanya penyelidikan ilmiah. Salah satu proses yang harus dilibatkan dalam penelitian ilmiah adalah pengamatan. Masih ingat dua proses lainnya? Ya, membuat inferensi dan mengkomunikasikan. 
Salah satu bentuk pengamatan adalah melakukan pengukuran. Misalnya kamu mengamati pertumbuhan tanaman tomat. setiap minggu kamu ukur ketinggian pohon tomat tersebut. Nah, mengukur adalah salah satu kegiatan pengamatan yang harus kamu kuasai. Lalu, apa itu pengukuran?
Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditentukan sebagai satuan.  Perhatikan gambar di bawah ini.












Misalkan kalian ingin mengukur panjang sebuah pensil diukur dengan menggunakan sebuah penggaris. Itu artinya kalian akan membandingkan panjang dari pensil dengan panjang dari penggaris. Dimana penggaris itu merupakan alat ukur panjang yang ditetapkan sebagai satuan. Jadi, pada penggaris terdapat skala pengukuran: ada inchi atau sentimeter (cm). Pada contoh di atas digunakan skala cm. 

Ada yang tahu hasil pengukuran panjang pensil tersebut berapa??? ya, kamu pintar!

Panjang pinsil itu 6,5 cm. 

Tahukah kalian mana yang disebut besaran dan mana yang disebut satuan? ya betul. PANJANG  adalah BESARAN dan cm adalah SATUANNYA. 
Jadi, apakah besaran dan satuan itu???

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan hasil pengukurannya dinyatakan dengan angka.  sedangkan satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran. Misalnya pada pensil tadi, selain panjang besaran apa saja yang bisa diukur dari pensil tersebut? Besaran yang dapat diukur dari pensil misalnya, panjang, diameter, massa, dan volume. Panjang diukur dengan satuan cm, diameter diukur dengan satuan cm, massa dengan satuan gram dan volume dengan satuan cm3. Lalu, apakah warna pensil, bahan pensil, dan harga pensil merupakan besaran? Jawabnya bukan. Karena warna, bahan, dan harga tidak bisa diukur. 

CONTOH SOAL:

Contoh soal 1:

Perhatikan kalimat berikut: Andi menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah dalam waktu 25 menit Tentukan besaran dan satuan pada kalimat tersebut.  

Jawab: 
Besarannya adalah  waktu dan satuannya adalah menit.

Contoh Soal 2:

Joko mengamati seekor kambing yang ada di dekat rumahnya. Besaran apa saja yang bisa diukur dan tidak bisa diukur dari kambing tersebut?

    Jawab:

Besaran yang bisa diukur: tinggi kambing, usia kambing,  berat kambing, diamater perut kambing, panjang telinga, panjang ekor, dan lain-lain.

    Besaran yang tidak bisa diukur: harga kambing, warna bulu, jumlah gigi, jenis makanan,        jenis kelamin, dan lain-lain.

    

    Besaran Pokok dan Besaran Turunan

    Besaran Pokok

    Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih            dahulu. Besaran pokok dan satuannya menurut International Systems of Units        atau sistem satuan internasional (disingkat SI) dapat dilihat pada table berikut:


Besaran Turunan

Besaran-besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel di atas  termasuk besaran turunan. Disebut besaran turunan karena besaran-besaran tersebut dapat diturunkan dari besaran-besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas dalam SI memiliki satuan meter x meter, atau meter persegi (m2). 
Contoh besaran turunan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut: 



C. Alat Ukur Besaran


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dinyatakan dengan suatu angka.  Untuk melakukan pengukuran dibutuhkan alat ukur yang  memiliki satuan baku. 
Satuan Baku adalah satuan yang hasil pengukurannya sama untuk setiap orang dan diakui secara internasional. Contoh satuan baku misalnya : meter (m), kilogram (kg), ons, liter, gram, km, inchi, dan lain-lain.
Sedangkan satuan yang hasil pengukurannya tidak sama untuk setiap orang dan tidak diakui secara internasional disebut Satuan Tidak Baku. Contoh satuan tidak baku, misalnya: depa, hasta, jengkal, tombak, bahu, dan lain-lain. 
Berikut akan dijelaskan beberapa alat ukur besaran yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 



Alat Ukur Besaran Panjang

Alat ukur besaran panjang yang biasa kalian temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya (lihat gambar di bawah): 
(a)  pita ukur (metlin)
(b) meteran gulung
(c) penggaris atau mistar
(d) jangka sorong


















Cara mengukur panjang dengan penggaris

Penggaris atau mistar memiliki skala cm dan inchi dengan tingkat ketelitian 1 milimeter (mm).  Cara menggunakan mistar yang benar jika kalian ingin mengukur panjang benda dengan menggunakan penggaris, yaitu:

  • tempatkan angka 0 (nol) pada salah satu ujung benda yang akan diukur. 
  • pada ujung yang lainnya lihat angka dengan pandangan tegak lurus.

Perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar di bawah, panjang pensil = 12,3 cm.
























Alat Ukur Besaran Massa

Dalam Fisika besaran massa beda dengan berat. Massa merupakan besaran pokok dengan satuan kg sedangkan berat merupakan besaran turunan dengan satuan newton (N). 
Alat ukur massa secara umum disebut neraca atau timbangan.  Beberapa neraca yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti tampak pada gambar di bawah ini:
























Cara membaca neraca

Contoh Soal 1: Perhatikan gambar di bawah, berapa massa benda P?

















Jawab:
Massa benda P = massa seluruh anak timbangan
= 0,5 kg + 1 kg + 50 g

                                = 0,5 x (1000 g) + 1 x (1000 g) + 50 g 

= 500 g + 1.000 g + 50 g
= 1.550 g
Jadi massa benda P tersebut adalah 1.550 gram atau 1,55 kg
(Catatan : 1 kg = 1.000 g)



Contoh Soal 2: Sebuah benda ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tentukan massa benda tersebut! 














Jawab:
massa benda = 100 g + 90 g + 7,5 g
                        = 197,5 g
Jadi massa benda tersebut 197,5 gram.



Alat Ukur Waktu

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak (berhenti). Waktu dapat diukur dengan jam tangan atau stopwatch seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.














Bisakah handphone (HP) kamu dijadikan alat ukur waktu? Bagaimana caranya?

Contoh soal:

Seorang siswa berlari memutari sebuah lapangan. Waktu tempuh anak tersebut dihitung oleh guru olahraga dengan menggunakan stopwatch. Hasilnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Berapa waktu tempuh siswa tersebut?





















Jawab:

Pada Stopwatch ada dua jarum, yaitu jarum pendek pada lingkaran kecil menunjukkan satuan menit dan jarum pada lingkaran besar menunjukkan ukuran detik. Pada soal di atas: Jarum stopwatch pada lingkaran kecil berada pada garis kedua jadi sama dengan 2 menit. Jarum stopwatch pada lingkaran besar berada pada garis ke 53, jadi sama dengan 53 detik. Dengan demikian waktu tempuh siswa tersebut adalah : 2 menit 53 detik. 

Nah, demikianlah pembahasan tentang Besaran, Satuan Besaran dan Alat Ukur Besaran. Untuk menguji sampai dimana pemahaman kamu tentang bahasan kali ini, silakan kerjakan Evaluasi Pembelajaran Besaran dan Satuan dengan meng-klik link di bawah ini:

EVALUASI PEMBELAJARAN: BESARAN DAN SATUAN



No comments:

Post a Comment