A. Susunan Atom
Benda tersusun oleh partikel-partikel
zat. Partikel zat yang ukurannya paling kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi
disebut atom. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, atom ternyata
masih dapat dibagi-bagi lagi. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron.
Inti atom (nukleus) terdiri atas proton (bermuatan positip) dan neutron (tidak
bermuatan). Adapun, elektron (bermuatan negatip) bergerak mengelilingi inti
atom pada lintasannya dan mendapat gaya tarik inti atom.
Atom dikatakan bermuatan negatif jika
kelebihan elektron, sedangkan atom dikatakan bermuatan positif, jika kekurangan
elektron. Adapun, yang dikatakan atom netral jika jumlah proton dan elektronnya
sama.
B.
Terjadinya muatan listrik
Pada umumnya jumlah elektron dan
proton pada atom-atom sebuah benda adalah sama, sehingga atom-atom pada benda
tersebut tidak bermuatan listrik atau netral. Benda netral dapat diubah menjadi benda bermuatan listrik
dengan cara menggosokkan benda-benda tertentu.
Sisir plastik yang digosokkan pada
rambut kering akan bermuatan negatif
karena sisir mengalami kelebihan elektron (elektron dari rambut berpindah ke
sisir plastik) dan kaca yang digosokkan pada kain sutera akan bermuatan positif
karena kaca mengalami kekurangan elektron (elektron dari kaca berpindah ke kain
sutera).
Untuk percobaan lain dapat dilihat
pada tabel berikut.
Deret triboelektrik
KA :
KACA
RA :
RAMBUT
WOL :
BENANG WOL
SU :
SUTERA
PLA :
PLASTIK
NIT :
EBONIT
CATATAN : Kalian bisa menghafalnya
dengan mengingat kalau kedua benda digosokkan maka benda yang urutannya paling
atas akan bermuatan positif dan benda yang urutannya paling bawah akan
bermuatan negative.
Contoh :
Plastik dengan Rambut (Rambut akan
bermuatan positif soalnya dia letaknya diatas dan Plastik akan bermuatan
negative karena letaknya di bawah)
Kaca dengan Sutera (Kaca akan
bermuatan positif karena kaca letaknya diatas sutera, dan sutera karena
letaknya di bawah kaca maka sutera akan bermuatan negative).
Untuk lebih jelas tentang interaksi
benda bermuatan listrik kalin bisa lihat video berikut ini:
(sumber: youtube)
C. Interaksi Antar Benda Bermuatan dan Hukum Coulomb
Interaksi antar benda bermuatan
Jika dua benda bermuatan listrik
didekatkan maka pada kedua benda tersebut ada interaksi, yaitu: Jika kedua benda bermuatan sejenis maka akan tolak-menolak, dan
dua benda bermuatan tak sejenis
tarik-menarik.
Contoh Soal:
Ada empat buah muatan A, B, C, dan D.
Muatan A menolak B, A menarik C, C menolak D, dan D bermuatan positip. Tentukan
jenis muatan A, B, dan C.
Jawab:
• C
menolak D berarti C dan D sejenis, karena D positip maka C bermuatan positip
• A
menarik C berarti A dan C tidak sejenis, karena C positip maka A negatip.
• A
menolak B, berarti A dan B sejenis, karena A negatip maka B juga negatip.
• Jadi
A(-), B(-) dan C(+)
Hukum Coulomb
Menurut Coulomb besarnya gaya
interaksi kedua muatan tersebut sebanding
dengan besarnya masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua muatan.
Secara
matematis hukum Coulomb dinyatakan dengan persamaan:
F = Gaya Coulomb / gaya elektrostatis (N)
q1, q2 = muatan masing-masing
partikel (C)
r = Jarak antar kedua muatan (m)
k = konstanta pembanding (k = 9.109 Nm2C-2)
Contoh Soal:
Dua benda masing-masing bermuatan listrik q1
= 3.10-9 C dan q2 = 6.10-9 C yang terpisah
sejauh 30 cm. Tentukan besar gaya interaksi antara kedua benda itu.
(k = 9.109 Nm2C-2)
Penyelesaian:
Diketahui
: q1 = 3.10-9
C; q2 = 6.10-9 C
r = 30 cm = 0,3 m = 3.10-1
m
Ditanyakan
: F?
Jawab :
F
= 1,8 x 10-6 N
Jadi besar interaksi (gaya Coulomb)
antara kedua muatan itu adalah : 1,8 x 10-6 N.
D. Medan Listrik
Muatan-muatan
listrik memiliki medan listrik sehingga dapat mempengaruhi muatan lain yang
berada tidak jauh darinya. Medan listrik (E) adalah ruangan di sekitar benda
bermuatan listrik yang mengalami gaya listrik.
Medan
listrik dilukiskan dengan garis-garis gaya listrik yang arahnya dari kutub
positif ke kutub negative. Jadi arah
medan listrik E selalu menjauhi muatan positip. Atau selalu mendekati/ menuju
muatan negatip. (lihat gambar)
Besarnya
medan listrik dirumuskan :
E
= Medan listrik (N.C-1)
F
= gaya listrik (N)
Q
= besar muatan uji (C)
Contoh
Soal:
Gaya
Coulomb yang dialami kedua muatan A dan B adalah sebesar 4 x 10-4 N. Jika besar muatan A sebesar 4 x 10-6
C dan muatan uji B sebesar 2 x 10-12
C, berapakah besar kuat medan listrik yang dirasakan muatan uji B oleh muatan A
tersebut?
Penyelesaian:
Dik:
F =
4 x 10-4 N
QA
= 4 x 10-6 C
QB
= 2 x 10-12 C
Dit:
E =
?
Jawab:
E = 2.108 N/C
Jadi,
besar kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan A adalah 2.108
N/C
Latihan
soal
1.
Ada
empat buah muatan A, B, C, dan D. Muatan A menarik B, A menolak C, C menarik D,
dan A bermuatan positip. Tentukan jenis muatan B, C, dan D.
2. Dua benda masing-masing bermuatan listrik q1
= 2.10-12 C dan q2 = 9.10-12 C yang terpisah
sejauh 20 cm. Tentukan besar gaya interaksi antara kedua benda itu.
(k
= 9.109 Nm2C-2)
3.
Dua
buah muatan listrik positif yang ada di dalam membran sel saraf masing-masing
sebesar q dan 2q terletak pada jarak 2 cm. Hitung berapakah gaya coulomb yang
dialami kedua muatan tersebut jika q = 1,6 x 10-19 C !
4.
Berapa
besar medan listrik yang dirasakan oleh muatan uji A terhadap muatan B yang
berjarak 3 cm, jika diketahui besar muatan uji B 8.10-12 C?
No comments:
Post a Comment