1. Petir
a. Proses
terjadinya Petir
Menurut Benjamin Franklin (1706 – 1790), petir adalah kilatan cahaya yang muncul akibat
perpindahan muatan negatif (elektron) antara awan dan awan, atau antara awan dan bumi. Petir dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda, atau antara awan dengan bumi, sehingga akan terjadi lompatan muatan listrik, atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke bumi, atau dari awan ke awan lainnya. Lompatan muatan listrik (electron) terjadi dari benda berpotensial rendah ke benda yang berpotensial tinggi atau dari benda yang lebih negative ke benda yang lebih positif.
b. Bahaya
petir
Petir
merupakan fenomena alam yang selalu menghantarkan muatan listriknya ke bumi
tanpa kendali dan dapat menyebabkan kerugian harta benda dan bahkan nyawa
manusia sekalipun. Apabila aliran listrik akibat sambaran petir mengalir
melalui tubuh manusia maka organ tubuh yang dilaluinya akan mengalami shock
(terkejut).
Arus
tersebut dapat menyebabkan terhentinya kerja jantung. selain itu efek
rangsangan dan panas akibat dari arus petir pada organ tubuh dapat juga
melumpuhkan jaringan otot bahkan bila energinya terlalu kuat dapat
menghanguskan tubuh manusia.Petir telah banyak membuat kerugian pada manusia
dan kerusakan pada peralatan sejak dulu. Semakin banyaknya pemakaian alat
elektronik dan peralatan tegangan rendah saat ini telah meningkatkan jumlah
statistik kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh sambaran petir baik langsung
maupun tidak langsung. Manusia merasa terancam dengan adanya fenomena alam
tersebut.
Maka dari
itu manusia berusaha menciptakan sebuah alat yang dapat menghindari sambaran
petir yang dapat merusak atau bahkan menghilangkan nyawanya sendiri. Bila kita melihat
atau sedang terjadi hantaran petir sebaiknya kita menghindari tempat yang
terbuka dan basah.
c.
Penangkal petir
Penangkal
petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir ke
tanah. Penangkal petir diperlukan agar aliran listrik dari petir bisa
‘dijinakkan’ sehingga tidak membahayakan struktur atau makhluk hidup.
Alat ini
sering disebut pula sebagai konduktor petir atau batang Franklin. Penangkal
petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir.
Penangkal
petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait kebakaran dan
kerusakan struktural akibat sambaran petir. Alat ini umumnya terbuat dari
logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga.
Ketika
petir menyambar logam tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat menuju ke
tanah (grounding). Penangkal petir bekerja dengan mengalihkan listrik dari
struktur bangunan yang rentan. Itu sebab, alat ini lazim dipasang di atap
bangunan.
Cara kerja
penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah
tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan
listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, menuju ke ujung
batang penangkal petir.
Ketika
muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik
antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir
tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan
kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam
tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai
bangunan tetapi dinetralisirkan kedalam tanah.
Penangkal
petir harus dihubungkan dengan kawat atau kabel yang akan langsung menyalurkan
energi listrik ke tanah, alih-alih merambat melalui kabel telepon atau listrik
yang bisa memicu kebakaran. Benjamin Franklin merupakan orang yang diakui
sebagai penemu penangkal petir.
d. Manfaat
Petir
Petir
dianggap berbahaya karena memiliki daya hancur yang luar biasa, tetapi ternyata
selain membuat kerusakan di permukaan bumi, juga mempunyai manfaat yang sangat
besar. Diantara manfaat petir adalah :
1) Manfaat Petir untuk Memproduksi Ozon (O3)
Hubunganya
petir dengan lapisan ozon adalah bahwa lapisan ozon berperan membentuk lapisan ozon.
Lapisan ozon merupakan senyawa O3. Petir berperan memicu terjadinya
reaksi kimia dari O2 atau oksigen menjadi O3. Sederhanya
tiga senyawa O2 akan pecah menjadi enam senyawa O dan akhirnya
terbentuk 2 senyawa O3. Proses tersebut tidak akan terjadi tanpa
bantuan dari petir.
2) Manfaat
Petir untuk Kesuburan Tanah
Manfaat
lain petir adalah bagi kesuburan tanah. Saat petir menyambar tidak hanya
terjadi pembentukan lapisan ozon saja, tapi banyak terjadi reaksi-reaksi kimia
lain antara udara dengan air hujan yang sedang turun. Misalnya nitrogen dengan
air sehingga saat air sampai di bumi menjadikan tanah lebih subur karena
mendapat pasokan nitrogen lebih banyak berupa unsur Hara. Proses yang terjadi
di alam raya ini ibarat sebuah pabrik pupuk urea yang menghasilkan pupuk urea
berkadar Nitrogen tinggi. Sebagaimana diketahui, bahwa para petani menggunakan
pupuk urea untuk membantu proses penyuburan tanah.
3) Petir
bermanfaat untuk Membunuh Kuman dan Bakteri
Pada
kondisi akan turun hujan, dimana awan melingkupi permukaan bumi, maka di
permukaan akan terasa panas. Kondisi ini cenderung menjadi semakin lembab,
dengan meningkatnya kandungan uap air di udara. Kondisi seperti ini sangat
potensial untuk tumbuh berkembangnya bakteri-bakteri juga kuman-kuman yang beterbangan
di udara. Maka ketika terjadi Kilat dan sambaran petir di udara, akan membunuh
kuman-kuman dan bakteri ini. Hal ini karena kilat dan sambaran petir merupakan
aliran muatan listrik. Pada saat muatan listrik ini mengalir melesat di udara
akan memanaskan udara disekitarnya. Oleh karena itu, saat terjadi hujan
disertai dengan kilat dan petir yang menggelegar, juga sedang terjadi proses
pembersihan udara dari kandungan kuman dan bakteri yang melayang, disebabkan
oleh plasma petir yang sangat tinggi. Setelah hujan reda, petir sudah selesai,
maka udara akan terasa nyaman.
c. Cara
Menghindari Bahaya Petir
1) Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan
penangkal petir maka jika ada petir akan
menyambar penangkal kemudian di
salurkan melalui kawat besar yang terbuat dari tembaga
atau kuningan menuju ke
tanah.
2) Apabila terjadi hujan dan petir lebih baik
kita menghindari tempat terbuka
3) Untuk menghindari dari kerusakan alat
listrik di rumah apabila terjadi hujan dan petir adalah
mematikan listrik, mencabut
saluran antene di televisi, dan mencabut kabel telepon.
2. Beda
Potensial dan energi Listrik
Perpindahan
muatan listrik (elektron) pada peristiwa terjadinya petir disebabkan oleh adanya
perbedaan potensial listrik (beda potensial listrik). Besarnya beda potensial
listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang
diperlukan untuk memindahkan sejumlah muatan listrik. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut.
DV = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)
1. Perhatikan gambar dua
muatan listrik A dan B berikut.
a. Untuk gambar a, b, c, dan d, benda mana yang
memiliki potensial lebih besar?
b. Jika selisih potensial antara benda A dan B
cukup besar, maka akan terjadi loncatan muatan listrik (elektron). Dari benda mana
ke benda manakah loncatan elektron tersebut mengalir?
c. Apa yang terjadi apabila benda A dan B
memiliki elektron yang sama? Apakah ada perpindahan elektron?
2. Berapakah beda potensial kutub-kutub baterai
sebuah rangkaian jika baterai tersebut membutuhkan energi sebesar 60 J untuk memindahkan
muatan sebesar 20 C?
3. Sebuah baterai yang memiliki beda potensial
sebesar 1,5 volt. Berapa besar energi listrik yang diperlukan baterei untuk memindahkan
muatan sebanyak 40 C?
sama-sama....
ReplyDelete