Beranda

Tuesday, 9 February 2021

Dinamika Populasi (Makhluk Hidup dan Lingkungannya Bagian 2)

 

A. Pengertian Dinamika Populasi

Dalam sebuah ekosistem, jumlah atau populasi makhluk hidup akan mengalami penurunan maupun kenaikan jumlah. Hal inilah yang disebut sebagai dinamika populasi.

Jika suatu jenis makhluk hidup mengalami penurunan populasi, hal ini bisa menyebabkan kepunahan jenis makhluk hidup itu sendiri, contohnya adalah hewan seperti harimau, badak, hingga gajah yang saat ini populasinya semakin sedikit. Padahal, populasi berbagai hewan ini juga menentukan kelestarian alam dan keberlangsungan hewan lain.

 

Tidak selamanya populasi atau jumlah makhluk hidup dalam suatu ekosistem selalu mengalami penurunan, ada kalanya  populasi hewan atau mahkluk hidup lainnya juga bisa meningkat, bahkan bisa dikatakan jumlahnya terlalu banyak di dalam sebuah ekosistem.

 

Perubahan jumlah populasi makhluk hidup dalam suatu ekosistem dinamakan dinamika populasi.

 

B. Faktor-faktor yang Pempengaruhi Dinamika Populasi

 

Dalam sebuah ekosistem, jumlah atau populasi makhluk hidup akan mengalami penurunan maupun kenaikan jumlah. Penurunan maupun kenaikan jumlah populasi ini disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya: interaksi predasi dan kompetisi, bencana alam, perubahan iklim, dan aktivitas manusia.

 

1. Interaksi predasi

 

Interaksi predasi disebut juga dengan interaksi mangsa dan pemangsa (predator). Apabila dalam suatu ekosistem jumlah predatornya berkurang, maka populasi mangsa menjadi bertambah. Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung hantu yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, burung hantu sebagai konsumen II memakan tikus sebagai konsumen I. Nah, jika manusia memburu burung hantu, maka burung hantu yang akan memakan tikus jumlahnya berkurang, hal itu akan membuat populasi tikus di sawah menjadi meningkat.

Sebaliknya, jika populasi predator meningkat maka populasi mangsa akan turun karena dimakan oleh predator.



2. Interaksi kompetisi

 

Dalam sebuah ekosistem, ada banyak predator yang terbagi dalam beberapa tingkat. Nah, predator ini kemudian akan saling berinteraksi dengan cara berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Interaksi kompetisi inilah yang kemudian akan menyebabkan adanya dinamika pada masing-masing makhluk hidup.  Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya.

 

Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk mendapatkan dan memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing. Dalam pertarungan ini tidak jarang memakan korban, baik dari singa maupun kelompok hyena.

 

Contoh lainnya adalah kompetisi antar kuda Nil jantan. Kuda nil jantan berkelahi dengan kuda nil jantan lainnya untuk memperebutkan wilayah sungai. Lalu, kuda nil yang menang akan dianggap sebagai kuda nil terkuat di wilayah tersebut, sedangkan kuda nil yang kalah akan terluka parah lalu mati. Perkelahian itu disebut interaksi kompetisi yang mengakibatkan perubahan pada jumlah populasi. Karena kuda nil yang kalah tadi mati, kita jadi kehilangan satu kuda nil dan populasi kuda nil jadi berkurang. 


3. Bencana Alam

 

Ada berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Bumi seperti gunung meletus maupun tsunami.

Bencana alam yang terjadi ini ternyata juga memengaruhi dinamika populasi hewan di alam liar.

Misalnya saat terjadi gunung meletus, maka lahar panas dari gunung berapi tadi akan merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan herbivora.

Selain merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan, aliran lahan panas juga bisa menyebabkan kematian hewan.



4. Perubahan iklim

Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya global warming, yaitu suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini bisa mempengaruhi jumlah populasi suatu ekosistem.

Global warming dapat membuat suhu permukaan bumi meningkat. Akibatnya, hewan-hewan yang hidup di daerah kutub jadi kehilangan tempat tinggalnya. Seperti beruang kutub, mereka hidup bergantung pada laut yang tertutup es untuk berburu dan berkembang biak. Jika perubahan iklim semakin ekstrim, hal itu bisa membuat jumlah populasi beruang kutub berkurang dan dalam bahaya kepunahan.



5. Aktivitas manusia

 Ada berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan dinamika populasi hewan di alam liar.

Penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara ilegal, pembangunan, pembukaan lahan, perburuan, sampai pencemaran lingkungan menjadi beberapa contoh aktivitas manusia yang memengaruhi dinamika populasi.

Kegiatan atau aktivitas manusia tadi akan merusak ekosistem, hingga menyebabkan penurunan populasi hewan serta tumbuhan.



No comments:

Post a Comment