Di
alam ini tidak ada satupun organisme yang dapat hidup sendirian. Setiap
organisme selalu membutuhkan organisme lain. Adanya saling membutuhkan antara
organisme satu dengan organisme lainnya menimbulkan interaksi. Bentuk interaksi
yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga membentuk hubungan
yang sangat khas disebut simbiosis. Dalam kehidupan, terdapat tiga bentuk
simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, symbiosis komensalisme, dan simbiosis
parasitisme
1.
Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam
suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan jenis makhluk
hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh
pada komponen abiotik.
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah
komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut
berada dalam suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur. Secara alami ekosistem dalam keadaan seimbang.
Keseimbangan
ini akan terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau
campur tangan manusia. Komponen ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
saling bergantung. Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang
oleh komponen biotik lainnya. Dalam ekosistem sering terjadi perubahan jumlah
populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik). Alam akan
mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen
dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara
bila komposisi komponen-komponenya (komponen biotik maupun komponen abiotik)
dalam keadaan seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi
peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi
suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dalam suatu
ekosistem akan membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2.
Interaksi antarkomponen biotik
Semua
makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan menyediakan energi dan senyawa penting
untuk hidup. Tumbuhan menggunakan energi (dari matahari) dan zat-zat anorganik
(senyawa kimia) yang berasal dari udara dan tanah di sekitarnya untuk membuat
makanan. Hewan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri seperti tumbuhan. Hewan
mendapatkan energi dan zat kimia dari makanan. Hewan sangat bergantung pada
tumbuhan untuk bertahan hidup.
a.
Rantai makanan
Dalam
suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus
yang disebut rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen
dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu
jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir
disebut konsumen puncak.
Rantai
makanan terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut terdapat
pengurai. Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh
pengurai.
Di
alam ini produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Tetapi,
bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen
pertama bisa dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Rantai
makanan dapat berhubungan satu sama lain dan membentuk hubungan kompleks dan
disebut jaring-jaring makanan.
c.
Piramida makanan
Dalam
ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen
tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat
III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap
tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai
konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
Setiap
tingkatan organisme menempati tingkatan tertentu yang disebut tingkatan tropik.
Tingkatan tropik tersebut dapat dihitung berdasarkan jumlah individu, biomasa,
dan kandungan energinya. Perbedaan tingkat tropik dinyatakan dalam perbandingan
luas yang disusun mulai dari tingkat tropik I sampai tingkat tropic tertinggi.
d.
Arus energi
Tumbuhan
sebagai produsen menghasilkan makanan berasal dari energi cahaya matahari
melalui proses fotosintesis. Energi cahaya matahari berpindah menuju produsen
dalam bentuk makanan berupa karbohidrat. Jika tumbuhan dimakan oleh herbivora
sebagai konsumen tingkat pertama maka energi yang terkandung dalam makanan akan
berpindah dari produsen ke herbivor.
Setelah
masuk dalam tubuh herbivor, energi kimia akan diubah menjadi energi panas dan
gerak saat melakukan aktivitas dan sebagian tetap tersimpan dalam tubuh sebagai
zat penyususun tubuh. Energi yang terkandung dalam amilum tidak semua dimanfaatkan
oleh herbivor, ada sebagian energi yang hilang sebagai panas dan sebagian
sebagai zat sisa. Hal demikian juga terjadi pada perpindahan energi dari
herbivor ke karnivor. Dalam perpindahan energi tersebut selalu terjadi
pengurangan energi. Perpindahan energi dari produsen ke konsumen ini disebut arus
energi.
Pola Interaksi dalam Ekosistem
Setiap
organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain
dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola
interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen
abiotik serta antara komponen biotik dan bioti
Interaksi
antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan,
dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu symbiosis
1.
Simbiosis
Setiap
makhluk hidup dalam suatu ekosistem akan berinteraksi dengan makhluk hidup
lain. Interaksi ini dapat berupa hubungan saling menguntungkan, salah satu
dirugikan atau hubungan interaksi lainnya. Hubungan antara dua makhluk hidup
yang sangat erat ini disebut symbiosis.
Simbiosis
merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis.
Ada
tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, symbiosis komensalisme,
dan simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan
dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain. Simbiosis
komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan
keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan
kerugian. Sedangkan simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu
yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang
lain.
Contoh
simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur
mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam
mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
Contoh
simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga.
Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon
mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman
anggrek tersebut.
Contoh
simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut
memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya
sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.
2.
Kompetisi (Persaingan)
Di
dalam sebuah ekosistem juga terdapat kompetisi. Kompetisi merupakan persaingan yang terjadi di
antara 2 spesies. Kompetisi dibagi menjadi 2, yaitu intraspesies dan
interspesies. Intraspesies adalah persaingan antara 2 spesies yang sama,
misalnya kompetisi antar kuda nil untuk memperoleh pasangan. Sedangkan
interspesies persaingan antara dua spesies yang berbeda. Misalnya persaingan
antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem
padang rumput.
3.
Predasi
Predasi
adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem, interaksi
ini menjaga keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah ekosistem.
Contoh
interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya
singa sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar
tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan
menggangu jalannya ekosistem.
4.
Netralisme
Jika
makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka
interaksi yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem
yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.
Hubungan
antara ayam dan kambing dalam suatu komunitas merupakan contoh interaksi
netral.
5.
Antibiosis
Antibiosis
adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah jamur penicillium, jamur
ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga tidak bisa
berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai obat
antibiotik dengan nama penisilin.
Untuk mendapatkan file dalam bentuk pdf untuk materi ini, silakan klik link berikut:
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (bagian 1).pdf
No comments:
Post a Comment