1. Pengertian Pencemaran air
Dalam
kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air, termasuk manusia.
Air yang layak konsumsi harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis
untuk dapat dikonsumsi. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau,
berasa, maupun tidak berwarna. Di samping itu, air tidak boleh mengandung racun
maupun zat-zat kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri,
protozoa ataupun kuman-kuman penyakit.
Jika
air tidak memiliki syarat seperti yang disebutkan di atas, maka dapat dikatakan
air tersebut sudah tercemar. Tercemarnya air bisa disebabkan oleh masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Jadi
dapat disimpulkan Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Pencemaran
air merupakan kondisi air yang menyimpang dari sifat-sifat air dari keadaan
normal. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut ataupun sungai.
Apabila perairan tercemar, maka keseimbangan ekosistem di dalamnya juga akan
terganggu. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, di antaranya
berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal
dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam
berat, antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta warna,
percetakan, bahan agrokimia, dan lain-lain. Sebagaimana terlihat dalam gambar
8.8 di atas, ribuan ikan mati akibat sungai tempat dimana ikan itu berada
tercemar oleh limbah industri.
2.
Faktor Penyebab Pencemaran Air
Air
yang tercemar akan mengakibatkan rusak atau matinya makhluk hidup di air. Hal
ini dapat kita amati dengan jelas. Kita tidak akan menemukan ikan atau binatang
air lain di air yang tercemar.
Apa
penyebab pencemaran air itu? Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air,
sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan penyebab pencemaran air dapat
berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Limbah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun
domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan.
a.
Limbah industri
Kegiatan
industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan
produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Jenis limbah yang berasal
dari industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti limbah pabrik
tekstil atau limbah pabrik kertas. Selain itu, limbah anorganik berupa cairan
panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau menyengat.
Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah
pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain. Jika limbah
industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran
air dan merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut. Oleh
karena itu, kita harus mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke
saluran umum.
Limbah
industri yang berupa logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai
menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di
mana ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya.
b.
Limbah rumah tangga
Limbah
rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan
perumahan. Seperti limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan
(hotel), rumah makan, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-mesin
atau kendaraan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik,
anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun.
Limbah
organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu,
daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang
berasal dari bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca,
kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
Di
perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat
penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan juga menurun. Menurunnya
kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan kehidupan biota di dalamnya.
Salah
satu sumber pencemaran limbah rumah tangga yang sering tanpa kita sadari adalah
deterjen (sabun cuci). Deterjen merupakan salah satu bahan yang bisa
menimbulkan pencemaran yang banyak dipakai oleh masyarakat. Hampir setiap hari,
setiap keluarga mencuci menggunakan deterjen. Mereka membuang deterjen ke
saluran air. Jika air yang bercampur detergen ini terkumpul dalam ekosistem air
maka dapat merusak ekosistem tersebut. Adanya limbah deterjen dapat
mengakibatkan ikan-ikan atau makhluk hidup kecil lainnya yang menghuni
ekosistem tersebut mati.
c.
Limbah Pertanian
Pada sector pertanian juga dapat terjadi pencemaran air. Terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan herbisida.
Limbah
bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya kegiatan
pertanian. Kegiatan pertanian biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama
penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida. Selain itu, kegiatan
pertanian menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan
juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk,
atau danau. Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan terbuang menuju perairan.
Akibatnya, terjadi blooming algae atau tumbuh suburnya ganggang di atas
permukaan air. Tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaan air,
sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut.
Akibatnya, proses fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang
terlarut dalam air menurun sehingga merugikan makhluk hidup lain yang berada di
dalamnya.
3.
Dampak Pencemaran Air
Air
limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan bagi lingkungan, seperti hal-hal berikut.
a.
Penurunan Kualitas Lingkungan
Pembuangan
bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya, pembuangan limbah organik dapat
menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air, sehingga
menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air. Hal ini menyebabkan
berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air, sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem di dalamnya.
b.
Gangguan Kesehatan
Air
limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit.
Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan
bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan sebagai
sarang nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu.
Misalnya:
-
Diare
pada anak, penyebab : virus Rota
-
Hepatitis
A, penyebab : virus hepatitis A
-
Kolera,
penyebab : bakteri vibrio cholerae
-
Diare
atau disentri, penyebab : bakteri E. Coli
-
Paratipus,
penyebab : salmonella paratyphi
c. Pemekatan hayati
Bahan
beracun yang mencemari suatu perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau
mikroorganisme lainnya. Selanjutnya, hewan-hewan kecil (zooplankton) akan
memakan alga tersebut, kemudian zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil
dan ikan besar akan memakan ikan yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut
ditangkap oleh manusia dan dimakan, maka bahan beracun tersebut akan masuk ke
dalam tubuh manusia.
d.
Mengganggu pemandangan
Kadang-kadang
air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan ekosistem,
tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang tercemar tidak
menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu pandangan mata kita. Hal ini
tentu mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.
e.
Mempercepat Proses Kerusakan Benda
Ada
sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah oleh bakteri anaerob menjadi
gas yang dapat merusak seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses
perkaratan pada besi. Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang,
air limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu Air
Limbah.
4.
Usaha Mengatasi Pencemaran Air
Pengolahan
limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan (yakni bahan organik yang dapat terurai oleh
aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan
estetika dan lingkungan.
Pengolahan
air limbah dapat dilakukan sebagai berikut.
a.
Pembuatan Kolam Stabilisasi
Dalam
kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi
zat-zat
pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai.
b.
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan
air limbah dengan IPAL ini menggunakan alat-alat khusus dan menggunakan tiga
tahapan, yakni :
- Primary
treatment (pengolahan pertama), bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat
cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.
- Secondary
treatment (pengolahan kedua), bertujuan
untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik
dalam limbah.
- Tertiary
treatment (pengolahan lanjutan), penghilangan nutrisi atau unsur hara,
khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan
mikroorganisme patogen.
c.
Pengelolaan Excreta (Human Excreta)
Pengelolaan
ini dapat ditemukan dalam septic tank yang bisa diolah dengan cara anaerobik
menjadi biogas. Setelah itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah
tangga.
Dalam
meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya, dapat dilakukan
upaya pengurangan sampah. Cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak
menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu
recycle, reuse, reduce, dan repair.
1)
Recycle (Pendaurulangan)
Proses
recycle misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos. Kompos ini
dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga dapat diperoleh hasil yang
baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos digunakan untuk pupuk.
2)
Reuse (Penggunaan Ulang)
Proses
reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat dimanfaatkan
ulang. Misalnya botol bekas sirop dapat digunakan lagi untuk menyimpan air
minum.
3)
Reduce
Reduce
adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya jika akan berbelanja
ke pasar atau supermarket, sebaiknya dari rumah membawa tas. Janganlah meminta
tas plastik dari toko atau supermarket kalau akhirnya hanya dibuang saja.
4)
Repair
Repair
artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak sembarangan,
terutama tidak membuang sampah di perairan.
Nah, demikianlah pembahasan tentang pencemaran air. Mari kita jaga ketersediaan air dari polutan-polutan yang akan mencemarinya. Gunakan air secara bijak, jangan boros. Tetap jaga diri dan jaga lingkungan kita.
No comments:
Post a Comment